Jumat, 08 November 2013

Secret Admirer

Secret Admirer

                  “Ku suka dirimu ku suka, kuberlari sekuat tenaga. Ku suka selalu kusuka kuteriakkan ditengah angin.” Lirik lagu yang sering ku nyayikan saat aku sedang memikirkan cowok berbadan tinggi, tubuh bagai binaragawan, pintar main Badminton, pintar Biologi, walaupun hitam tapi manis. Dia adalah salah satu dari empat puluh anak yang ada dikelasku yang memiliki daya tarik tersendiri. Dia bernama Fadil.
              Dia selalu melontarkan kata “Selamat pagi cewek”  pertama setelah Ayah dan Bundaku. Walaupun kelihatanya sepele sih tapi bagiku istimewa pakek banget, mungkin karena aku suka sama dia kalik ya …!! Siang itu saat jam kosong seperti biasa dia adalah anak yang tak pernah bisa diam tangan nya mulai jail entah mengikat tali sepatu temanya dengan bangku atau celah sabuk dengan bangku. Tapi, mungkin itu cara dia mencari perhatian dari lawan jenisnya. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja tersambar petir, tak kuduga tiba-tiba saja dia duduk disebelahku dan mencubit pipiku sambil berkata “ Bakpau manis” kata yang sempat membuat ku jengkel tapi juga membuat jadi deg, degan. Bel pulang berbunyi banyak siswa yang berhamburan keluar kelas, “Fadil menyuruhku menunggu nya sebentar, memangnya  ada perlu apa ?” gerutuku dalam hati. Ternyata Fadil mengajak ku pulang bersama dia sekaligus mau kerja kelompok dengan ku. “ Wow….. ! kesempatan emas nih, kamu gak perlu tanyak aku pasti mau tauk sekelompok dengan kamu.” Batinku.  
              Kerja kelompok pun dimulai masih ada setengah anak dari kelompok kami yang datang. Beberapa jam sudah ku tunggu tak datang-datang jugak akhirnya hujan pun datang kami bermain hujan-hujan. Begitu asyik nya saat-saat kita bermain. Fadil mendekatiku sambil mungucapkan “ Bakpau manis, yang paling manis, yang paling kusayang.” Perkataaan itu yang membuatku diam seribu kata hanya bisa terdiam dan bertanya-tanya “Apa benar perkataanmu tadi ?” Batinku.
                  Berjalan tiga hari aku kerja kelompok dengan dia ada rasa cemburu, kenapa setiap kerja kelompok dia selalu mendekati Fani, entah membicarakan apa saja. Sempat sangking panasnya aku saat Fadil menggombali Fani, saat suasana hening “Hem, hem….. aduh keselek !” ucapku. Fadil dan Fani menolehku dan tersenyum. “ Aku ambilin minum ya ?” tawar Fadil yang membuatku semakin jengkel “Hiii…… Aku tuh lagi cemburu sama kamu peka dong………!!” Gerutuku.  Pulang kerja kelompok Fadil membonceng Fani dengan mesranya membuatku jadi naik darah. Pagi hari seperti biasa dia selalu melontarkan kata-kata manisnya kepadaku. Tapi aku mencoba tidak membalasnya “Biar kamu tau aku cemburu sama kedekatan kamu kemarin siang.”. Saat pelajaran Nana teman sebangku bilang  bahwa Fadil memperhatikan ku . Saat ku toleh ternyata benar makin deg, degan saja aku tapi aku harus memasang tampang marah biar dia tau kalok aku cemburu. Bel Istirahat berbunyi Fadil mengajak ku kebelakang kelas, sambil membawa bunga mawar merah. “ Kamu mau gak jadi pacarku?“ ucap Fadil. Aku terdiam seribu kata tak tau mau ngmong apa, rasanya bibir tak bisa ku gerakan, layaknya terbang kelangit ketujuh. “Gimana Sa, bagus gak kata-kata ku. Aku latihan nih buat nantik nembak Fani. Aduh gak sabar nih….!” . Serasa terbang dan dibanting keras dari langit ketujuh, betapa hancur berkeping- keping hati ini. Tiga tahun sudah aku jadi SECRET ADMIRER mu tapi inikah akhirnya kamu tidak mengetahui perasaanku dan ternyata kamu menyukai orang lain. Tak terasa air mataku menetes “ Bagus kok dil, Selamat ya , semoga kamu langgeng sama Fani” Aku langsung berlari bersama kenangan indah yang terukir bersama Fadil. Biarkan aku tetap menjadi SECRET ADMIRER mu Fadil yang tak pernah kau ketahui dan menjadi Bakpau Manis mu di setiap pagi.

9 komentar:

Bobblehead Bunny

Followers