Tangan
Mungil Yang Perkasa
Kubuka jendela ,betapa harum embun pagi ,siul burung
bersautan .Pagi ini kusambut dengan ceria ,seperti biasa pukul 05.00 aku
membantu ayahku untuk mengais sedikit rejeki ,dari sayur yang tak layak
.Kutapakkan kakiku menuju seonggok sayur segar yang telah ditinggalkan oleh
sang pemilik .kukais sedikit demi sedikit menuju keranjang yang telah kusiapkan
sejak dirumah .Setelah selesai akupun pulang dengan wajah ceria telah
mendapat banyak rejeki .tak lama kuberjalan kumelihat gubuk reog yang
sudah dimakan umur ,itu rumah ku
.
Tak berlama -lama menuju dapur untuk membersihkan sayur yang masih layak untuk
dijual ,selalu terbersit dibenakku ,Tuhan mengapa nasibku seperti ini tak
seperti anak lainnya yang masih bisa bermain ,bergurau dengan bundanya .Setetes
air jatuh ke pipi ,oh tuhan maafkan aku yang tak pernah mensyukuri yang ada ini
.ku usap pipiku ,lalu aku beranjak dari dapur menuju kamar mandi . Seperti
biasa setelah kuselesaikan pekerjaan rumahku ,ku berangkat sekolah tuk menuntut
ilmu .Sesampainya digerbang sekolah kulihat gedung yang indah nan
elok dipandang ,kulangkahkan kakiku menuju kelas berharap kelak ku bisa merubah
nasibku .Bel istirahat berbunyi banyak anak keluar kelas untuk membeli snek dan
minuman .tak begitu juga aku yang sedang duduk-duduk,hanya bisa memandangi
mereka yang asyik makan .Kutak sabar pulang tuk mengganjal rasa lapar
diperut ini .
Sesampainya dirumah aku tak punya waktu tuk bermain atau
menonton TV .Aku langsung diajak oleh ayahku untuk pergi ke pasar sembari
membawa tikar dan sayur yang kukais tadi pagi.kumenata dagangan
,tak berselang waktu kemudian banyak rupiah hasil dagangan ku yang laku
terjual semua .kulangkakan kaki menuju gubug tuk beristirahat sembari
belajar,walau hanya beristirahat sebentar rasanya cukup untuk ku .Diluar masih
banyak tugas yang harus kukerjakan .Sore hari telah datang aku harus bekerja
mencari rupiah tuk membayar sekolah ,walau harus dengan meminta ke mobil –mobil
mewah yang ada di jalan berharap ada uluran tangan orang-orang berdasi yang
memberiku.Masih segar diingatan ku, saat bunda bilang padaku “Jangan pernah
menyerah sebelum akhir hayat mu .”.Setelah mendapat banyak rupiah akupun pulang
untuk istirahat dan makan berharap esok kan banyak rupiah ,yang dapat kubawa
pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar